CARA PENENTUAN pH ASAM DAN BASA



                                                 BY : Apjul Gultom, S.Pd
KEKUATAN ASAM BASA

Asam dan basa kuat.
Asam atau basa dikatakan kuat apabila terionisasi sempurna dalam larutan. Zat-zat berikut adalah beberapa asam dan basa kuat yang sering dijumpai:
Asam Kuat: HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO­4, HClO4
Basa Kuat: LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2
Jadi bila kita melarutkan HCl maka dalam larutan kita tidak akan menemukan HCl karena semuanya akan terurai menjadi H+ dan Cl-.

Asam dan Basa Lemah
Asam dan basa lemah hanya terionisasi sebagian dalam larutan, reaksi ionisasinya merupakan reaksi kesetimbangan, sehingga mempunyai tetapan kesetimbangan (Ka atau Kb). Makin besar harga Ka atau Kb maka asam atau basanya relatif  makin kuat. Salah satu asam lemah yang paling popular adalah asam asetat (asam cuka), CH3COOH. Sedangkan untuk basa lemah adalah ammonium, NH4OH (sering ditulis NH3). Karena asam asetat dalam air terurai sebagian menurut reaksi CH3COOH ⇌ CH3COO- + H+, maka dalam larutan larutan kita akan menemukan molekul CH3COOH, CH3COO- dan H+ di samping tentunya molekul H2O.

DERAJAT KEASAMAN (pH LARUTAN)

Pelarut air dapat dipandang sebagai elektrolit lemah, sebagian kecil dari molekul-molekul air akan terurai menurut reaksi kesetimbangan berikut:
H2O(l)  H+(aq) + OH-(aq)
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi di atas disebut tetapan kesetimbangan air (kw)
                   Kw = [H+] [OH-]
Pada suhu 25oC harga Kw = 10-14, berarti dalam air murni harga [H+] = [OH-] = 10-7 M.
Derajat keasaman suatu larutan tergantung pada konsentrasi H+ dan dinyatakan dalam skala pH.

















Contoh:        [H+] = 10-3 => pH = 3
                   [OH-] = 2 x 10-5 => pOH = 5 – log 2                                   


Larutan asam mempunyai pH < 7; makin asam larutan, [H+] makin besar, pH makin kecil
Larutan basa mempunyai pH > 7; makin basa larutan, [OH-] makin besar, pH makin besar
Larutan netral mempunyai pH = 7

PENGENCERAN DAN PENCAMPURAN LARUTAN ASAM DAN BASA

Pengenceran adalah penambahan pelarut (air) tanpa menambah zat terlarut. Karena volume larutan bertambah, sedangkan jumlah zat terlarut tetap, maka setiap pengenceran pasti memperkecil konsentrasi.


Apabila beberapa larutan yang mengandung zat terlarut sama dicampurkan, maka molaritas zat terlarut akan berubah mengikuti persamaan di bawah ini:

 
          
Nilai pH dapat diukur dengan pH meter atau indikator asam basa. Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut trayek pH.
Ø  Bila pH < trayek pH, maka indikator akan menunjukkan warna asamnya
Ø  Bila pH > trayek pH, maka indikator akan menunjukkan warna basanya.

Contoh trayek pH dan perubahan warna beberapa indikator:
NO
INDIKATOR
TRAYEK pH
WARNA
1
Metil merah
4,2 – 6,3
Merah - kuning
2
Brom timol biru
6,0 – 7,6
Kuning – biru
3
Phenolftalein
8,3 – 10
Tak berwarna - merah
4
Alizarin kuning
10,1 - 12
Kuning – merah

Indikator metil merah mempunyai trayek pH 4,2 – 6,3 dengan perubahan warna dari merah ke kuning. Oleh karena itu, indikator akan berwarna merah jika diteteskan pada larutan yang mempunyai pH < 4,2 dan akan berwarna kuning jika diteteskan pada larutan dengan pH > 6,3. Pada pH antara 4,2 – 6,3 warna metil merah adalah campuran antara merah dan kuning, yaitu jingga.

SOAL – SOAL LATIHAN :

1.    Perhatikan data pengujian pH beberapa sampel air limbah berikut!
Jenis air limbah
pH
P
8
Q
5,5
R
7,6
S
9,4     
T
4,7
Air limbah yang tercemar asam adalah
(A) P dan Q
(B) Q dan T
(C) R dan S
(D) S dan T
(E) T dan R

2.    Konsentrasi H+ dalam 100 ml larutan Mg(OH)2 0,002 M adalah
(A) 2,5 x 10-12 M
(B) 2,5 x 10-11 M
(C) 4 x 10-3 M
(D) 2 x 10-3 M
(E) 2 x 10-2 M

3.    Konsentrasi H+ dari 3 gram CH3COOH dalam 100 ml larutan adalah (Ka = 1,8 x 10-5, Ar C = 12, H = 1, O = 16)
(A) 9 x 10-6 M
(B) 3 x 10-6 M
(C) 3 x 10-4 M
(D) 9 x 10-3 M
(E) 3 x 10-3 M

4.    Ke dalam 1000 ml aquadest dimasukkan padatan Ca(OH)2 sebanyak 3,7 gr lalu diaduk (penambahan volume Ca(OH)2 padat diabaikan). Nilai pH larutan setelah seluruh padatan terlarut adalah (Ar Ca = 40, O = 16 dan H = 1)
(A) 1 + log 1
(B) 2 – log 5
(C) 12 + log 5
(D) 13 + log 1
(E) 13 – log 5

5.    Nilai pH larutan 0,025 M NH4OH (α = 0,04) adalah
(A) 3
(B) 4
(C) 5
(D) 6
(E) 11

6.    Larutan asam asetat (Ka = 2 x 10-5) yang mempunyai pH sama dengan larutan asam sulfat 0,001 M mempunyai konsentrasi…
(A) 0,1 M
(B) 0,15 M
(C) 0,2 M
(D) 0,25 M
(E) 0,3 M

7.    Suatu basa lemah LOH mempunyai pH = 10 + log 5. Jika Kb LOH = 2,5 x 10-5, konsentrasi basa tersebut adalah..
(A) 0,01 M
(B) 0,02 M
(C) 0,03 M
(D) 0,04 M
(E) 0,05 M

8.    Larutan asam asetat 0,5 M mempunyai pH = 3 – log 2. Persentase asam asetat yang terionisasi dalam larutan adalah
(A) 0,2
(B) 0,4
(C) 0,002
(D) 0,004
(E) 0,006

9.    Sebanyak 500 ml larutan asam lemah HX (Ka = 3,2 x 10-5) mempunyai pH = 3 – log 4. Jika Mr senyawa tersebut adalah 60, asam HX yang terlarut sebanyak…
(A) 3 gr
(B) 6 gr
(C) 15 gr
(D) 30 gr
(E) 60 gr

10. Ke dalam 1 liter larutan KOH 0,1 M ditambahkan air hingga volume larutan menjadi 100 ml. perubahan pH larutan terjadi dari….
(A) 1 menjadi 3
(B) 11 menjadi 9
(C) 12 menjadi 10
(D) 13 menjadi 11
(E) 13 menjadi 12

11. Sebanyak 10 ml larutan asam etanoat (Ka = 2 x 10-5) dengan pH = 3 – log 2 diencerkan dengan menambahkan air sebanyak 990 ml, pH larutan menjadi
(A) 3 – log 2
(B) 1 – log 2
(C) 2 – log 2
(D) 4 – log 2
(E) 5 – log 2

12. Untuk membuat larutan H2SO4 dengan pH = 5 dari 25 ml larutan H2SO4 dengan pH = 3, volume air yang ditambahkan adalah…
(A) 2475 ml
(B) 2500 ml
(C) 4975 ml
(D) 5000 ml
(E) 9975 ml

13. Dua ratus lima puluh milliliter asam asetat 0,5 M ditambah 500 ml asam yang sama dari 0,25 M dan kemudian ditambah 250 ml air, molaritas asamnya akan menjadi.
(A) 0,1
(B) 0,15
(C) 0,2
(D) 0,25
(E) 0,5

14. Gas HCl murni 12 ml ditiupkan ke dalam 250 ml air sehingga seluruh gas larut dan tidak merubah volume air. Tekanan gas semula 76 cmHg dan temperaturnya 27oC. Jika tetapan gas ideal adalah R = 0,08 L.atm/mol.K, log 2 = 0,3, pH larutan HCl adalah…

15. Perhatikan data uji pH dua air limbah berikut!
Indikator
Trayek pH
Warna
Limbah 1
Limbah 2
MM
4,2-6,3
Merah-kuning
Merah
kuning
BTB
6,0-7,6
Kuning-biru
Kuning
biru
PP
8,3-10
TBW-merah
TBW
merah
Dari hasil pengujian di atas, pH air limbah 1 dan 2 berturut-turut adalah…
(A) 4,2 ≤ pH ≤ 8,3 dan pH ≥ 10
(B) pH ≤ 4,2 dan 6,3 ≤ pH ≤ 10
(C) pH ≤ 8,3 dan pH ≥ 10
(D) 4,2 ≤ pH ≤ 8,3 dan 6,3 ≤ pH ≤ 10
(E) pH ≤ 4,2 dan pH ≥ 10
16. bila harga pH larutan basa lemah bervalensi satu sama dengan 11, konsentrasi ion OH- dalam larutan adalah…
(A) 10-11
(B) 10-9
(C) 10-7
(D) 10-5
(E) 10-3

17. Asam asetil salisilat HC9H7O4 (Mr = 180) terdapat dalam aspirin dengan Ka = 2,5 x 10-5. Bila 3 tablet aspirin dilarutkan dalam 200 ml air (1 tablet mengandung 0,3 gr asam asetil salisilat), pH larutan yang terjadi adalah….
(A) 2,5 – log 3,5
(B) 3 – log 2,5
(C) 3,5 – log 2,5
(D) 5 – log 2,5
(E) 6 – log 2,5

18. Sebanyak 10 ml larutan HCl 0,1 M diencerkan sampai volumenya 1 L. larutan yang diperoleh diambil 10 ml lalu diencerkan lagi sampai volume 1 L. larutan yang terakhir mempunyai pH sebesar….
(A) 7
(B) 6
(C) 5
(D) 4
(E) 3

19. Warna larutan asam format (HCOOH) 0,1 M (dengan volume tertentu) yang diberi dua tetes suatu indikator adalah sama dengan warna larutan HCl
5 x 10-3 M (dengan volume yang sama) yang diberi juga dua tetes indikator tersebut. Dapat disimpulkan bahwa tetapan ionisasi asam format ialah…
(A) 8 x 10-4
(B) 2 x 10-4
(C) 2,5 x 10-4
(D) 4,5 x 10-4
(E) 3 x 10-4

20. Hasil pengujian pH beberapa air limbah dengan menggunakan beberapa larutan indikator:

Indikator
Warna
pH
Limbah 1
Limbah 2
MM
Merah-kuning
4,2-6,3
Kuning
Merah
BTB
Kuning-biru
6,0-7,6
Biru
Kuning
PP
TBW-merah
8,0-10
TBW
TBW
TH
Kuning-biru
1,2-2,8
Biru
Biru
Limbah K dan L mempunyai pH berturut-turut
(A) 6,3 – 7,6 dan 2,8 – 6,0
(B) 2,8 – 6,0 dan 6,3 – 7,6
(C) 2,8 – 7,6 dan 4,2 – 8,0
(D) 2,8 – 4,0 dan 7,6 – 8,0
(E) 7,6 – 8,0 dan 2,8 – 4,2


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEBERAPA SOAL UTBK KIMIA 2019 SERTA PEMBAHASANYA

STOIKIOMETRI LARUTAN

TATA NAMA SENYAWA SEDERHANA DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA