KIMIA ORGANIK 1. (Gugus Fungsi, Keisomeran, Tata Nama, SOAL-SOAL)
|
1.3. Kekhasan Atom C
1. Atom memiliki 4 tangan sehingga bisa membentuk rantai yang panjang terhadap karbon lain
- Atom-atom
karbonnya membentuk model rantai terbuka ( alifatis) atau rantai tertutup
(siklik)
- Dapat membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga.
Contoh model rantai karbon tertutup :
Contoh model rantai karbon terbuka :
v
CH3 –
CH2 – CH2 – CH2 – C = O
|
H
v
CH3 –
CH = CH – CH2 – CH2–CH2–CH3
v
CH3 – CH– CH2 – CH2–CH3
v
CH3 –
CH2 – CH2 – C – O – CH – CH3
|| |
O CH3
v CH3 – CH2
– CH3
1.4 SPESIFIKASI
GOLONGAN
Konsep mengenal Senyawa Organik :
Golongan dari senyawa organik
dapat dibedakan berdasarkan :
1.
Rumus molekul
2.
Gugus fungsi atau jenis ikatan kovalen antar karbonnya
3.
Penamaan
1.4.1
Hidrokarbon
v Termasuk senyawa alifatis (senyawa yang mempunyai rantai karbon terbuka)
v Hanya mengandung
unsur hidrogen dan karbon.
v Hidrokarbon
dibedakan atas Hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tidak jenuh.
Hidrokarbon jenuh
adalah senyawa hidrokarbon yang rantai atom karbonnya hanya terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal. Yang termasuk hidrokarbon jenuh adalah golongan Alkana.
Hidrokarbon tidak
jenuh adalah senyawa hiodrokarbon yang rantai atom karbonnya terbentuk
melalui ikatan kovalen tunggal dan ikatan
kovalen rangkap dua atau kovalen
rangkap tiga. Yang termasuk
hidrokarbon tidak jenuh adalah golongan Alkena
, Alkadiena dan Alkuna
a. Spesifikasi
Golongan Hidrokarbon
b. Jenis atom Karbon
1.
Atom karbon primer
v atom karbon yang
mengikat langsung 1 atom karbon lainnya
atau mengikat 3 atom hidrogen.
v Selalu terdapat
pada ujung – ujung rantai karbon atau dengan struktur { CH3– }
2. Atom karbon sekunder
v atom karbon yang
mengikat langsung dua atom karbon
lainnya atau mengikat 2 atom hidrogen.
v Selalu terdapat di
sebelah dalam rantai karbon atau dengan struktur { – CH2 – }
3. Atom karbon tertier
v atom karbon yang
mengikat langsung tiga atom karbon lainnya atau mengikat 1 atom hidrogen.
v Selalu terdapat di
sebelah dalam rantai karbon atau dengan struktur { – CH – } |
4.
Atom karbon
kuaterner
v atom karbon yang
mengikat langsung empat atom karbon lainnya atau tidak lagi mengikat atom
hidrogen.
v Selalu terdapat di
sebelah dalam rantai
karbon atau dengan struktur { C }
1.4.1
Turunan Hidrokarbon
Golongan persenyawaan turunan hidrokarbon merupakan
senyawa alkana yang satu atom hidrogennya diganti dengan atom atau gugus lain.
Atom atau gugus lain sebagai pengganti atom hidrogen
alkana disebut gugus fungsi. Gugus fungsi merupakan gugus pengenal golongan
turunan hidrokarbon dan gugus yang berperan aktif dalam reaksi reaksi kimia
senyawa organik.
v Alkana (CnH2n+2) jika dikurangi 1 atom H akan membentuk CnH2n+1
– dan disebut gugus Alkil atau
gugus Radikal (R)
v Jika gugus alkil
mengikat satu atom atau satu gugus tertentu akan diperoleh golongan turunan
hidrokarbon yang rumus molekul dasarnya adalah
R – Z atau CnH2n+1– Z (Z – = gugus fungsi golongan
turunan hidrokarbon )
a. Spesifikasi
Golongan Turunan Hidrokarbon
B. KLASIFIKASI ALKANOL / ALKOHOL
1. Berdasarkan jumlah
gugus fungsi alkohol
(i)
Alkohol monovalen
v Mempunyai satu
gugus fungsi – OH
Contoh : CH3OH
, C2H5OH dll
(ii)
Alkohol bivalen
v Mempunyai dua gugus
fungsi – OH
Contoh : CH2 – OH
| (glikol=
etana-1,2-diol )
CH2 – OH
(iii)
Alkohol trivalen
v Mempunyai tiga
gugus fungsi – OH
Contoh : CH2
– CH – CH2
| | |
(gliserol = 1,2,3-propanatriol)
OH OH
OH
2.
Berdasarkan
posisi gugus fungsi alkohol monovalent
(i)
Alkohol primer
Adalah alcohol yang atom C karbinolnya mengikat satu
karbon.
Misalnya :
a.
1-propanol
(n-propanol)
b.
2-metil-1-butanol
c.
2,3-dimetil-1-pentanol
Cara mudah ingat :
Alcohol primer memiliki nomor alcohol berada pada
nomor satu atau pada posisi normal
(ii)
Alkohol sekunder
Adalah alcohol yang atom C karbinolnya mengikat dua
karbon.
Misalnya :
d.
2-butanol
e.
2-metil-3-pentanol
f.
3,3-dimetil-2-heksanol
Cara mudah ingat :
Alcohol sekunder berarti selain alcohol primer dan
tersier
(iii)
Alkohol tersier
Adalah
alcohol yang atom C karbinolnya mengikat tiga karbon.
Misalnya :
a.
2-metil-2-butanol
b.
2,3-dimetil-3-heksanol
c.
3-metil-3-oktanol
Cara mudah ingat :
Alcohol tersier memiliki nomor alcohol sama dengan
salah satu cabang ( nomor alcohol = nomor cabang)
Alkohol
|
Posisi gugus fungsi – OH
terikat pada
|
Ciri-ciri rumus struktur
|
Primer
|
Atom Cprimer
|
–CH2OH
|
Sekunder
|
Atom Csekunder
|
–CH(OH)
|
Tersier
|
Atom Ctersier
|
–C(OH) –
|
|
c. Klasifikasi Alkoksi Alkana
/ Eter
Eter Tunggal
|
R1 – O – R2
; R1 sama R2
|
Eter Tunggal
|
R1 – O – R2
; R1 tidak sama R2
|
a.
Deret Homolog /
Deret sepancaran
1. adalah
senyawa-senyawa satu golongan yang rumus
molekulnya memiliki beda CH2 (jika C bertambah satu maka H bertambah
2
2.
karena perbedaanya CH2 maka beda Mr = 14
untuk setiap deret berikutnya
Contoh : CH3OH
, C2H5OH, C3H7OH
SOAL – SOAL LATIHAN :
1.
Atom karbon sekunder tidak terdapat dalam
senyawa alkana
(A)
CH3CH2CH3
(B)
(CH3)2CHCH2CH3
(C)
(CH3)2CHCH2CH(CH3)2
(D)
(CH3)3CCH 2CH3
(E)
(CH3)3CCH (CH3)2
SPMB 2002
2.
Senyawa organik yang mengandung gugus karbonil adalah
senyawa
(1) keton
(2) aldehida
(3) ester
(4)
asam karboksilat
SPMB 2002
3. Tiga senyawa organik mempunyai rumus :
CH3
– CH2 – O – CH2 – CH3
CH3
– CH2 – C – CH2 – CH3
||
O
CH3
– CH2 – O – C – CH2 – CH3
||
O
Senyawa
– senyawa di atas berturut-turut termasuk golongan
(A)
eter –
keton – ester
(B)
eter – ester –
keton
(C)
keton – ester –
eter
(D)
keton – eter –
ester
(E)
ester – eter –
keton
UMPTN 1983
4. Senyawa hidrokarbon yang mempunyai rumus umum CnH2n
adalah senyawa
(1)
alkana
(2)
sikloalkana
(3)
alkuna
(4)
alkena
PP I 1980
5.
Senyawa CH3CH2OOCCH3
adalah suatu
(A)
aldehida
(B)
ester
(C)
asam karboksilat
(D)
keton
(E)
eter
UMPTN 1996
6.
Rumus bangun alkohol sekunder ditunjukkan oleh
(A)
CH3(CH2)4OH
(B)
CH3CH2C(CH3)2OH
(C)
(CH3)2CH(CH2)2OH
(D)
(CH3)2CHOH
(E)
(CH3)3COH
SPMB 2002
7. Senyawa berikut yang termasuk golongan alkohol tersier
adalah
(A)
CH2OH
– CHOH – CH2OH
(B)
CH3 –
CH2 – CH – CH2 – CH3
|
OH
(C) CH3
|
CH3
– C – OH
|
CH3
(D) C3H7 – O – C3H7
(E) CH3
|
CH3 – C – O – CH3
|
CH3
SIPENMARU
1988
8. Yang dapat digolongkan sebagai alkohol tersier adalah
(1)
CH2OH
– CHOH – CH2OH
(2)
CH3 -
CH2 – CH2OH
(3)
C6H3(OH)3
(4)
(CH3)3COH
UMPTN 1994
9.
Homolog tertinggi berikutnya dari C6H14
ialah
(A)
C6H14
(B)
C7H12
(C)
C7H14
(D)
C7H16
(E)
C8H18
PP I 1980
10. Sebanyak 1,10 g asam organik ( RCOOH) dinetralkan
dengan tepat oleh 50 ml larutan 0,25 molar NaOH Maka rumus molekul asam organik
tersebut adalah
( Ar
C = 12, O = 16 dan H = 1 )
(A)
C2H4O2
(B)
C3H6O2
(C)
C4H8O2
(D)
C5H10O2
(E)
C6H12O2
UMPTN 1992
11. Pada pembakaran 2 liter suatu gas hidrokarbon
memerlukan 13 liter gas oksigen murni dan dihasilkan 10 liter uap air. Maka
dapat disebutkan
(1)
hidrokarbon
tersebut tidak jenuh
(2)
termasuk alkena
(3)
rumus molekul dan
rumus empirisnya sama
(4)
terbentuk 8 liter
CO2
12. Pernyataan yang
tidak benar untuk senyawa
OH
|
CH3 – C – CH3
|
CH3
(diketahui
Ar H = 1, C = 12, dan O = 16) adalah
(1) antar molekulnya
membentuk ikatan hidrogen
(2)
memiliki
komposisi 50% C
(3) titik didihnya
lebih tinggi dari C2H5 – O – C2H5
(4)
termasuk
alkohol sekunder
2.
TATANAMA ( NOMENKLATURE )
Sistem penamaan senyawa – senyawa
organik adalah dengan cara penamaan sistematis IUPAC dan penamaan trivial.
SISTEM
PENAMAAN IUPAC
v Berdasarkan sistem
IUPAC, rumus struktur suatu senyawa organik dikelompokkan atas :
1. Gugus fungsi atau identitas
§ Harus terletak pada
rantai karbon induk
2. Rantai karbon induk
§
Sejumlah atom
karbon yang membentuk rantai paling panjang.
§
Panjang pendeknya
rantai karbon berbanding lurus dengan jumlah atom karbon yang membentuk rantai
tersebut.
3. Rantai karbon cabang
§ Atom atom karbon
lain yang tidak termasuk rantai karbon induk
Empat hal yang harus dilakukan dalam menentukan nama senyawa organik
1. Menentukan gugus fungsi
2. Menentukan rantai karbon induk
3. Mentukan rantai karbon cabang
4. Menentukan nomor atom karbon rantai induk
Peraturan I : Menentukan rantai induk
(1) ATURAN UTAMA
Pilihlah
rangkaian atom karbon yang memberikan rantai terpanjang atau jumlah atom karbon
pada rantai tersebut terbesar
(2) ATURAN
TAMBAHAN
Jika terdapat arah rangkaian rantai
induk yang terbesar lebih dari satu,
maka yang menjadi rantai induk adalah arah rangkaian yang membentuk cabang
cabang paling banyak.
Peraturan
II : Menentukan nomor atom karbon dan
nama dari rantai induk
(1) Berikanlah nomor setiap atom karbon induk dan dimulai dari angka 1,lakukan dari dua arah
yang berbeda.
(2) Tentukan jenis penomoran tersebut.
ü
Penomoran non ekivalen
Rangkaian
penomoran dari dua arah berbeda menempatkan gugus fungsi pada nomor berbeda.
ü
Penomoran ekivalen
Rangkaian
penomoran dari dua arah berbeda menempatkan gugus fungsi pada nomor sama.
ATURAN UTAMA
Pilihlah rangkaian penomoran
yang menempatkan gugus fungsi di nomor atom karbon paling kecil.
ATURAN TAMBAHAN
Jika penomoran atom karbon rantai
induk termasuk ekivalen maka pilihlah
rangkaian penomoran yang menempatkan rantai cabang paling besar pada nomor arom
karbon terkecil
(3) Nama rantai
induk disesuaikan dengan nama golongan berdasarkan jenis gugus fungsi dengan
menggunakan bahasa latin.
Peraturan III : Menentukan nomor posisi dan nama rantai
cabang
(1)
Rantai
cabang adalah radikal ( alkil )
(2)
Nomor
posisi rantai cabang berasal dari penomoran rantai karbon induk.
(2) Penamaan
rantai cabang
ü Menggunakan bahasa latin dan harus berakhiran – il
(3) Jika terdapat cabang – cabang yang sama maka nama cabang cukup di
tuliskan satu kali dengan menambahkan kata yang menunjukkan jumlah : 2 (di) ; 3
(tri) ; 4 (tetra)
(4) Jika terdapat cabang-cabang berbeda maka urutan penulisan harus sesuai
dengan urutan abjad dari huruf pertama nama alkil
LATIHAN SOAL-SOAL :
1.
Senyawa dengan rumus
H
|
CH3 – C – OH
|
CH3
(A) 1-metiletanol
(B) 2-propanol
(C) 1,2-dimetilmetanol
(D) 2-hidoksipropana
(E) 1-hidroksi-1-metiletana
SPMB
2007
2.
Nama yang tepat
untuk senyawa
CH3
– CH – CH2 – CH2 – CH – CH3
| |
CH2 CH3
|
CH3
(A) 2-etil-5-metilheksana
(B) 5-etil-2-etilheksana
(C) 2,5-dimetilheptana
(D) 2-etil-5-metilheksana
(E) 2,5-dimetilheksana
SPMB
2006
3.
Nama senyawa dengan rumus berikut :
OH
|
CH3 – CH2 – C – CH2CH3 adalah
|
CH2CH2CH3
(A) 1 – etil – 1 – heksanol
(B) 3 – etil – 3 – heksanol
(C) 3 – propil – 3 – pentanol
(D) 1,1 – dietil butanol
(E) 1 – etil – 1 – propil propanol
SPMB 2004
4. Molekul C5H10O2
terdapat pada senyawa
(1)
etil
propanoat
(2)
n-propil
etanoat
(3)
isopropil
etanoat
(4)
metil
butanoat
SPMB 2003
5.
Nama yang
tepat untuk senyawa :
CH3
– CH – CH = C – CH3
| |
C2H5
CH3
(A) 4 – etil – 2 – metil – 2 – pentena
(B) 2 – metil – 4 – etil – 2 – pentena
(C) 2 – etil – 4 – metil – 3 – pentena
(D) 2,4- dimetil – 2 – heksena
(E) 3,5- dimetil – 4 – heksena
SPMB 2004
6.
CH3
|
CH3
– C – CH = CH – CH3
|
CH2 - CH3
Nama yang benar untuk senyawa di atas
adalah
(A)
2 – metil – 2 –
etil – 3 – pentena
(B)
4 – metil – 4 –
etil – 2 – pentena
(C)
2,2 – dimetil – 4
– heksena
(D)
4,4 –
dimetil – 2 – heksena
(E)
4 – metil – 4 –
metil – heksena
7.
CH3
|
CH3 – CH – CH2
– OH
Berdasarkan aturan IUPAC, nama yang tepat untuk
senyawa di atas adalah
(A) 2 – metil propil alkohol
(B) isopropil alkohol
(C) 2,2 – dimetil etanol
(D) isobutil alkohol
(E) 2 – metil – 1 – propanol
SPMB
2004
8.
Asam metanoat adalah nama lain dari
(A) asam butirat
(B) asam
propionat
(C) asam asetat
(D) asam format
(E) asam laktat
UM – UGM 2005
9. Molekul 1,3 – pentadiena mempunyai dua ikatan rangkap
berkonjugasi
SEBAB
Dalam molekul 1,3- pentadiena terdapat dua
ikatan rangkap yang diselingi satu ikatan tunggal
SPMB
2003
10.
Senyawa
dengan rumus struktur :
CH3
– CH – CH – CH – CH2 – CH3
| |
|
C2H5 CH3 C2H5
(A) 2,4 – dietil – 3 – dimetilheksana
(B) 3 – metil – 2,4 – dietilheksana
(C) 3 – etil – 4,5 – dimetilheptana
(D) 3,5 dietil – 4 – metilheptana
(E) 4 – metil – 3,5 – dietilheptana
11.
C4H10O adalah rumus molekul
untuk
(1)
dietil
eter
(2)
2-metil-2-propanol
(3)
2-metoksi
propana
(4)
2-metil-2-butanol
12.
Nama senyawa dengan rumus berikut
OH
|
CH3
– CH2 – C – CH2CH3 adalah
|
CH2CH2CH3
(A)
1 – etil – 1 –
heksanol
(B)
3 –
etil – 3 – heksanol
(C)
3 – propil – 3 –
pentanol
(D) 1,1 – dietil butanol
(E)
1 – etil – 1 –
propil propanol
13.
Nama yang
tepat untuk senyawa
CH2CH2CH3
|
CH3
– CH – CH – CH2 – CH – CH3
| |
CH3 - C – CH3 CH3
|
CH3
(A) 4-isobutil -
2,2,3 –trimetil heptana
(A) 2,2,3,6
– tetrametil – 4 - propil heptana
(B) 2,5,6,6
– tetrametil – 4 – propil heptana
(C) 4 –
isobutil – 5,6,6 – trimetil heptana
(D) 2 –
tersier butil – 5 – metil – 3 – propil heksana
14.
Nama IUPAC untuk senyawa dengan rumus : CH3(CH2)2C(CH3)2CH2C(CH3)3
adalah
(A)
dekana
(B)
2,2,4,4
– tertrametil heptana
(C)
4,4,6,6 –
tertrametil heptana
(D)
4,4 – dimetil
nonana
(E)
2,4 – dimetil
nonana
UMPTN 1996
15. Nama senyawa CH3CH(CH3)C(CH3)3
adalah
(A)
2,3 – dimetilpentana
(B)
2,2,3 -
trimetilbutana
(C)
2,3,3 –
trimetilbutana
(D)
1,1,1,2 –
tetrametilpropana
(E)
Isoheptana
UMPTN 2000
16.
Nama IUPAC untuk senyawa :
(CH3)3C(CH2)2CHC (CH3)2 adalah
(A)
2,2,6 –
trimetil-2-heptena
(B)
2,2,6 –
trimetilhepatana
(C)
2,6,6 – trimetil
– 2 – heptena
(D)
2,2,6 – trimetil
– 5- hepetena
(E)
5 – isobutil – 2
– metil – 2 – heptena
17.
Nama untuk senyawa dengan rumus struktur :
C2H5
OH CH3
| | |
CH3 –
CH2 – C – CH – CH – CH2
– CH3
|
C2H5
(A) 3,3 –dietil – 5 – metil – 4 - heptanol
(B) 5,5 –dietil – 3 – metil – 4 - heptanol
(C) 1,1,1,3 – tertaetil - 3 – metil – 2 - propanol
(D) 2,4,4 – trietil – 3 – heksanol
(E) 3,3,5 – trietil – 4 – heksanol
18. Nama senyawa
organik yang tidak benar menurut sistematika IUPAC adalah
(1)
2,3 – dimetil – 2- butena
(2)
2 – metil – 2 – metoksi propana
(3)
5 – etil – 3 – metil – 4 – heptanol
(4)
1,1 dimetil etana
19. Senyawa yang bukan
merupakan alkohol sekunder adalah
(A)
2 – pentanol
(B)
3 – pentanol
(C)
2 – metil – 3 – pentanol
(D)
3 – metil – 2 – pentanol
(E)
3 – metil – 3 – pentanol
UMPTN 2000
20. Senyawa organik
dengan rumus molekul C5H12O yang merupakan alkohol
tertier adalah
(A)
3 – pentanol
(B)
2 – metil – 2 – butanol
(C)
3 – metil – 2 – butanol
(D)
2 – pentanol
(E)
n - pentanol
UMPTN 1992
21.

(A) sikloheksana
(B) n – heksana
(C) 3 – etilbutana
(D) 2 –metil pentana
(E) metil siklopentana
UMPTN 1992
22. Senyawa organik yang termasuk ester adalah
(A)
metil
asetat
(B)
3 – metilbutanon
(C)
etil metil eter
(D)
metilamin
(E)
2 – metilbutanal
SIPENMARU
1984
23. Senyawa manakah di bawah ini yang mempunyai nama 3,3 –
dimetilpentana
(1) CH2 – CH3 (3) CH3
| |
H3C
– C – CH3 CH3 – CH2 – C –
CH2-CH3
| |
CH2
– CH3 CH3
(2) CH3 (4) CH2 –
CH3
| |
CH3
– C – CH2 – CH3
CH3 – CH – CH(CH3)2
|
CH2 – CH3
UMPTN 2000
4. Rumus struktur dari
metil propanoat adalah
(A)
CH3 –
O – C – CH2 – CH2–
CH3
||
O
(B)
CH3 –
CH2 – O – C – CH3
||
O
(C)
CH3
– CH2 – C – O – CH3
||
O
(D)
CH3 –
C = O
|
CH2 – CH3
(E)
CH3 –
CH – C – O – CH3
| ||
H3C O
5. Nama kimia untuk senyawa
CH3
|
H – C – CH2 – C – CH3 adalah
| ||
CH3 O
(A)
1,2 – dimetil – 3
– butanon
(B)
3 – metil – 4 –
pentanon
(C)
4,4 – dimetil – 2
– butanon
(D)
isoropil metil
keton
(E)
4 –
metil – 2 – pentanon
6. Nama kimia untuk senyawa :
CH3
– CH2 – O – C(CH3)2 – CH(CH3)2
adalah
(A)
1,1,2,2 –
tetrametil – 2 – etoksipropana
(B)
2 – metil – 2 –
etoksipropana
(C)
1 – etoksiheksana
(D)
2 –
etoksi - 2,3 – dimetil butana
(E)
2 – metil – 2 –
propoksipropana
3. ISOMER
Isomer adalah adalah senyawa – senyawa organik yang rumus molekulnya sama tetapi rumus struktur ( rumus bangun ) berbeda.
Contoh : etanol dan dimetil eter
Nama Senyawa
|
Rumus molekul
|
Rumus Struktur
|
Etanol
|
C2H6O
|
CH3
– CH2 - OH
|
Dimetil
eter
|
C2H6O
|
CH3
– O – CH3
|
Contoh : butana dan 2 – metil butana
Nama senyawa
|
Rumus molekul
|
Rumus Struktur
|
Butana
|
C4H10
|
CH3
– CH2 – CH2 – CH3
|
2 – metil propana
|
C4H10
|
CH3 – CH – CH3
|
CH3
|
Dengan
adanya peristiwa isomer dalam senyawa organik maka :
v
Rumus molekul senyawa
organik bukan menunjukkan senyawa, tetapi menyatakan golongan (berbeda
dengan rumus molekul senyawa anorganik
menyatakan senyawanya).
v Rumus struktur
senyawa organik menyatakan senyawa
Jadi sebutan C4H10 adalah butana
tidak benar , karena ada dua senyawa organik yang rumus molekulnya C4H10 yaitu butana dan 2 – metil propana.
A. JENIS ISOMER
B. SPESIFIKASI ISOMER STRUKTUR
Kelompok isomer struktur dapat dibedakan dari tiga aspek
perbedaan yaitu :
1.
Model rantai karbon
Meliputi
:
v
Perbedaan model
rantai induk.
v
Perbedaan rantai cabang
v
Perbedaan letak
cabang .
2. Jenis gugus fungsi
3. Letak gugus fungsi
Ciri – ciri isomer
struktur :
Jenis Isomer Strukur
|
Model Rantai Karbon
|
Golongan/
Gugus fungsi
|
Letak Gugus Fungsi
|
Rumus Molekul
|
Isomer Rantai
|
Tidak Sama
|
Sama
|
Sama
|
Sama
|
Isomer Posisi
|
Sama
|
Sama
|
Tidak Sama
|
Sama
|
Isomer Fungsi
|
Tidak Sama
|
Tidak Sama
|
-
|
Sama
|
Pasangan golongan yang berisomer fungsi
Pasangan golongan
|
Rumus molekul golongan
|
Alkuna dengan Alkadiena
|
CnH2n-2
|
Alkena dengan Sikloalkana
|
CnH2n
|
Alkanol dengan Alkoksialkana
|
CnH2n+2O
|
Alkanal dengan Alkanon
|
CnH2nO
|
Asam Alkanoat dengan Ester
|
CnH2nO2
|
B.1.
KONSEP MENENTUKAN ISOMER TIDAKNYA
BEBERAPA SENYAWA ORGANIK.
1.
Memeriksa kesamaan dari rumus molekul senyawa –senyawa
yang ditanyakan.
Cara
:
(i) Tentukan golongan
senyawa dengan melihat akhiran rantai karbon induk.
(ii) Tentukan rumus umum
golongan.
(iii) Tentukan jumlah
atom karbon pada senyawa yang ditanyakan dengan menterjemahkan kata kata dari
nama cabang dan nama rantai induk.
(iv) Buatlah kesimpulan
apakah rumus molekulnya sama atau berbeda.
2.
Memeriksa perbedaan dari rumus struktur senyawa
senyawa yang ditanyakan. Perbedaan rumus struktur senyawa organik tercermin
dari perbedaan sistim penamaannya.
Cara
:
(i) Periksa nama rantai induk
(ii) Periksa nama rantai
cabang
(iii) Periksa posisi
gugus fungsi dan posisi rantai cabang
(iv) Buatlah kesimpulan
apakah ada perbedaan.
3.
Dari 1 dan 2 sesuaikan jawaban
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN :
1. 1 – propanol
merupakan isomer gugus fungsi dengan
(A)
2 – propanol
(B)
Metil etil eter
(C)
Propanon
(D)
Propanal
(E)
Asam propionat
UMPTN 1995
2. Senyawa yang bukan isomer dari oktana adalah
(A)
2 – metil heptana
(B)
2,3 dimetil heksana
(C)
2,3,4 – trimetil pentana
(D)
2,2 –dimetil pentana
(E)
2,2,3,3 – tetra metil butana
PP I 1982
LATIHAN
SOAL :
1.
Senyawa eter atau alkoksialkana yang merupakan isomer
dari 2-butanol adalah
(1) 1-metoksi propana
(2) etoksi etana
(3) 2-metoksi propana
(4) 1-etoksi propana
SPMB 2003
2.
Pasangan isomer fungsi yang benar adalah
(1)
propanol dan asam propanoat
(2)
propanol dan propanon
(3)
propanal dan metil etanoat
(4)
asam propanoat dan metil etanot
SPMB 2001
3.
Rumus molekul yang dapat menyatakan lebih dari satu
senyawa ialah
(1)
C2H4Br2
(2)
C6H5Cl
(3)
C2H6O
(4)
CH4O
SIPENMARU 1986
4.
Rumus molekul berikut yang tidak menyatakan lebih dari
satu senyawa adalah
(A)
C2H6O
(B)
C2H4O2
(C)
C3H6O
(D)
C2H5Br
(E)
C3H7Br
UMPTN 1998
5. Molekul C5H10O2
terdapat pada senyawa
(1)
etil propanoat
(2)
n-propil etanoat
(3)
isopropil etanoat
(4)
metil butanoat
SPMB 2003
6.
Pasangan senyawa berikut ini berisomer fungsional, kecuali
(A)
CH3 –
CH2 – OH dan CH3 – O – CH3
(B)
O O
|| ||
CH3 – CH2 –
C – OH dan CH3 – C – O – CH3
(C)
O O
|| ||
CH3 - CH2-C
- O - CH3 dan CH3 - C - O – CH2-CH3
(D)
O O
|| ||
CH3 - CH2 -
C - CH3 dan CH3 – CH2 – CH2– C – H
(E)
O O
|| ||
CH3 – CH - CH2 -
C - H dan CH3 - CH - C – CH3
| |
CH3 CH3
SPMB 2005
7.
Pada rumus manakah terdapat lebih dari satu isomer
struktur ?
(A)
C2H2
(B)
C2H6
(C)
C2F6
(D)
C2H4F2
(E)
C2H5F
PP I 1981
8.
Senyawa dengan rumus molekul C6H12
selalu menyatakan golongan alkena
SEBAB
Alkena adalah senyawa yang mempunyai
ikatan kovalen rangka dua pada ujung rantainya.
9.
Pasangan senyawa yang menunjukkan isomer adalah
(1)
2,2- dimetilbutana dengan heksana
(2)
asam asetat dengan metil formiat
(3)
dietil eter dengan butanol
(4)
siklopropana dengan propena
10. Rumus molekul
senyawa organik berikut yang tidak mempunuai isomer adalah
(1)
C2H4
(2)
CH2O
(3)
CH2O2
(4)
C2H6O
B.2.
Menentukan jumlah isomer STRUKTUR dari suatu rumus MOLEKUL
Menentukan jumlah isomer dari
suatu rumus molekul CxHyOz
(1) amati
hubungan x, y pada rumus

tentukan golongan dan rumus
molekul golongan.
(2) Tentukanlah gugus
fungsi , jenis alkil yang terikat pada gugus fungsi
(3) Tentukan
banyaknya kombinasi antara alkil dengan
gugus fungsi, dengan menentukan lebih dahulu banyak kemungkinan struktur dari
setiap 1 alkil
(4) Hitunglah jumlah
semua kemungkinan rangkaian yang ada.
Catatan :
Rumus Alkil (CnH2n+1)
|
Jumlah kemungkinan
rumus struktur alkil
|
CH3 ( n = 1 )
|
1
|
C2H5 (n = 2 )
|
1
|
C3H7 (n = 3 )
|
2
|
C4H9 (n = 4 )
|
4
|
C5H11
(n = 5 )
|
8
|
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN :
1. Tentukanlah jumlah isomer yang mungkin dari rumus molekul berikut ini :
a. C5H10O
b.
C5H10O2
Untuk
aldehid
Rumus
Alkil
|
Banyak rumus strukturnya
|
Gugus fungsi
|
Banyak kombinasi
|
C4H9
|
Ada 4
Misalkan :
A, B , C , D
|
- CHO
|
A – CHO
B – CHO
C – CHO
D – CHO
|
Jumlah kombinasi dari aldehid
|
4
|
Untuk alkanon
Alkil
|
Gugus
fungsi
|
Kombinasi
|
|||
R1
|
R2
|
||||
Rumus molekul
|
Jumlah
Rumus
struktur
|
Rumus molekul
|
Jumlah
Rumus
struktur
|
||
CH3
|
1
Misal : A
|
C3H7
|
2
Misal : P,Q
|
- CO -
|
A-CO-P
A-CO-Q
|
C2H5
|
1
Misal
: E
|
C2H5
|
1
Misal
: Z
|
-CO
-
|
E-CO
- Z
|
Jumlah
kombinasi dari alkanon
|
3
|
Jadi jumlah isomer dari rumus
molekul C5H10O adalah 7
Catatan
:
mengingat soal hanya menanyakan
jumlah isomer , maka tidak perlu menentukan bentuk rumus struktur setiap alkil
yang terikat pada gugus fungsinya.
Untuk
asam kaboksilat
Rumus
Alkil
|
Banyak rumus strukturnya
|
Gugus fungsi
|
Banyak kombinasi
|
C4H9
|
Ada 4
Misalkan :
A, B , C , D
|
- COOH
|
A – COOH
B – COOH
C – COOH
D – COOH
|
Jumlah kombinasi dari asam karboksilat
|
4
|
Untuk alkil alkanoat / ester
Alkil
|
Gugus
fungsi
|
Kombinasi
|
|||
R1
|
R2
|
||||
Rumus molekul
|
Jumlah
Rumus
struktur
|
Rumus molekul
|
Jumlah
Rumus
struktur
|
||
CH3
|
1
Misal : A
|
C3H7
|
2
Misal : P,Q
|
-
|
A-
A-
|
C3H7
|
2
Misal : P,Q
|
CH3
|
1
Misal : A
|
-
|
P-
Q-
|
C2H5
|
1
Misal
: E
|
C2H5
|
1
Misal
: Z
|
-
|
E-
|
H
|
1
|
C4H9
|
4
Misal : P,Q, R,S
|
-
|
H-
H-
H-
H-
|
Jumlah kombinasi dari ester
|
9
|
Jadi jumlah isomer dari rumus
molekul C5H10O2 adalah 13
SOAL LATIHAN :
1.
Jumlah isomer dari C6H14 adalah
(A) 3 (D) 6
(B) 4 (E) 7
(C) 5
SPMB
2007
2.
Senyawa
dengan rumus molekul C5H10O mempunyai isomer aldehida dan
keton masing-masing sebanyak :
(A) 4
dan 3 (D) 4 dan 5
(B) 3
dan 4 (E) 4 dan 4
(C) 5
dan 4
UM
UGM 2005
3. Suatu hidrokarbon ( Mr = 86 ) terdiri dari 83,72 %
massa unsur C dan 16,25 % massa unsur H (Ar C = 12, H = 1 ). Jumlah isomernya
adalah
(A)
3 (D) 6
(B)
4 (E) 7
(C)
5
SPMB 2004
4.
Senyawa organik dengan rumus molekul C4H8O2
mempunyai isomer sebanyak
(A)
3 (D) 6
(B)
4 (E) 7
(C)
5
5.
Dari rumus molekul berikut ini yang paling banyak
isomernya adalah
(A)
C4H10
(B)
C4H8
(C)
C3H8O
(D)
C3H6
(E)
C2H2Cl2
6.
Senyawa dengan rumus C3H8O
mempunyai isomer sebanyak
(A)
6 (D) 3
(B)
5 (E) 2
(C)
4
SIPENMARU 1984
7.
Dikloropropana ( C3H6Cl2
) mempunyai isomer struktur sebanyak
(A)
2 (D) 5
(B)
3 (E) 6
(C)
4
UMPTN 1992
8.
Jumlah isomer dari dikloro yang dapat dihasilkan
bila n butana diklorinasikan adalah
(A)
2 (D) 6
(B)
4 (E) 7
(C)
5
UMPTN 1995
9.
Jumlah isomer dari rumus molekul C4H11N
adalah
(A)
4 (D) 7
(B)
5 (E) 8
(C)
6
C. ISOMER RUANG
1.
Isomer Optik aktif
Sifat optik aktif adalah senyawa organik yang dapat memutar bidang sinar terpolarisasi.
Alat yang dapat digunakan
untuk menentukan sifat optik aktif adalah Polarimeter. Suatu zat optik aktif
dapat memutar bidang sinar terpolarisasi ke arah kanan (dekster) atau kiri
(levus)
Berdasarkan rumus strukturnya suatu zat bersifat optik
aktif jika pada senyawa tersebut terdapat
atrom karbon asimetris ( atom
karbon yang keempat valensinya mengikat gugus yang berbeda satu sama lain ).
Q
|
R – C* – P
( P,Q, R, Z tidak boleh ada sama )
|
Z
C* asimetri = kiral
Jumlah isomer optik aktif dapat ditentukan dengan rumus 2 pangkat * ( * = jumlah atom
karbon yang asimetris).
1.
Isomer Geometri
Syarat suatu zat mempunyai isomer
geometri adalah :
(1) antar 2 atom karbon
berdekatan terdapat satu mol ikatan
rangkap dua
(2) kedua gugus / atom
yang terikat pada setiap karbon tidak jenuhnya berbeda
(3) terdapat satu
pasang atau dua pasang gugus / atom sama pada kedua atom karbon tidak jenuhnya .
LATIHAN SOAL :
1. Di antara senyawa-senyawa berikut yang mempunyai
isomer geometri adalah
(1)
CH2F – CH2F
(2)
F2C = CF2
(3)
CHF2 – CHF2
(4)
CHF = CHF
SPMB 2001
2.
Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optik aktif
adalah
(1)
2 – propanol
(2)
2 – metil – 2 – butanol
(3)
3 – pentanol
(4)
2 – butanol
UMPTN 1998
3.
Senyawa yang dapat menunjukkan keaktifan optik adalah
(1)
CH2OH – CHOH – CH2OH
(2)
CCl3 – C = O
|
CH3
(3)
CH3 – O – CH2 – CH3
(4)
CH3 – CHOH – CH2OH
PP I 1979
4.
Senyawa alkena berikut yang mempunyai isomer geometri
adalah
(1)
1,2 – dibromo etena
(2)
2 – butena
(3)
2 – pentena
(4)
2,3 – dimetil -2 – butena
5.
Dari rumus struktur glukosa diubawah ini :
CH2 – CH – CH – CH – CH
– C = O
| | | | | |
OH OH OH OH OH H
(diketahui Ar C = 12, O = 16 dan H = 1 )
Dapat
disebutkan
(1)
zat tersebut zat
optik aktif
(2)
mempunyai 4 atom
karbon asimetris
(3)
mempunyai 16
isomer optik aktif
(4)
mengandung 40 %
massa unsur karbon
6.
Dari rumus molekul berikut ini yang dapat
menunjukkan isomer geometri adalah
(1)
CH3 – CH = CH3
(2)
CH3 – CH2 – CH = CHBr
(3)
CBr2 = CH2
(4)
CH3 – CH = CHCl
7. Asam – 2 – aminoetanoat bersifat optik aktif
SEBAB
Salah
satu atom karbon asam tersebut bersifat asimetri
8. Zat yang bersifat optik aktif adalah
(1)
CH3 –
CH(OH) – CH2Cl
(2)
CH3 –
CH2 – CH(CH3)- CHO
(3)
CH3 –
CH(NH2) – COOH
(4)
CH3 - CH= CH-CH3
SEMOGA BERMANFAAT,
TERIMA KASIH TELAH MELIHAT BLOG SAYA
SILAHKAN DI COMMENT JIKA ADA YANG MAU DITANYA YA
SALAM SUKSES
Komentar
Posting Komentar