MATERI DASAR KIMIA SEBELUM INTENSIF MASUK PTN


                                                  By : Apjul Basri Gultom, S.Pd

Salam sukses saya ucapkan kepada Bapak Ibu, terkhusus kepada anak didik di Indonesia yang lagi persiapan masuk PTN. Selama saya mengajar ada banyak siswa- siswi yang saya temukan untuk belajar kimia itu kesusahan, salah satu alasanya adalah dasar materi kimia masih kurang. Saya mau tekankan bahwa dengan belajar yang kuat dan tekat yang terus menerus akan berbuah hasil yang baik. Hal dasar untuk jadi besar tidak boleh dilupakan. sejarah awal harus kuat tentunya untuk sisi kimia. 

Nah, adik adik siswa-siswi indonesia, saya membantu dengan membuat materi dasar hanya sebatas mencari benar atau salah. ini saya rasa sangat membantu, ayok dicoba, dibahas. Pembahasan ini akan menimbulkan banyak pertanyaan yang lain, sehingga keingin tahuan untuk mencarinya menjadi ada. selamat belajar. Terima kasih. Sukses....!!!!!

TANDAI BENAR (B) ATAU SALAH (S) :

STOIKIOMETRI
1.      2 mol NaOH (Mr=40) memiliki massa 80 gram
2.      Mol adalah jumlah partikel dibagi 6,02 x 1023
3.      11,2 L gas N2 (Mr = 28) pada STP memiliki massa 14 gram
4.      Keadaan RTP adalah keadaan pada 250C dan tekanan 760 cmHg
5.      Massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama = Hukum proust
6.      Perbandingan mol adalah perbandingan koefisien, jika reaksi sudah setara
7.      Dalam senyawa NH3 massa N : H adalah 14 : 2 (Ar N=14, H=1)
8.      Volume CO2 sebesar 4 liter jika 1 liter CH4 dibakar
9.      Ar suatu unsur X adalah massa atom rata-rata unsur X dibagi dengan 1/12 massa atom C - 12
10.  Mr dari C6H12O6 adalah 180 (Ar C=12, H=1, O=16)
11.  1 Molar adalah 1 mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
12.  200 gram urea dalam 300 gram air, maka % urea adalah 50%
13.  20 gram NaOH, maka massa H adalah 1 gram
14.  Rumus empiris adalah rumus paling sederhana sebagai perbandingan atom-atom dalam senyawa
15.  Jika rumus empirisnya CH2 dan n=2 maka rumus molekulnya C2H4
16.  CaSO4.2H2O bernama kalsium sulfat dihidrat
17.  2 mol HCl bereaksi dengan 1 mol Mg(OH)2 maka pereaksi pembatas adalah HCl
18.  Pada reaksi N2 + H22NH3 , reaksinya sudah setara
19.  Reaksi stoikiometris adalah reaksi yang bereaksi sempurna tanpa ada pereaksi yang sisa
20.  100 gram cuplikan yang mengandung Na. Ternyata Na hanya 55 gram. Maka kemurnianya 55%

STUKTUR ATOM / SISTEM PERIODIK UNSUR
21.  Dalam inti atom terdapat proton dan neutron dan di kulit atom ada elektron yang mengelilingi inti
22.  Proton bermuatan negatif
23.  Isobar : Unsur yang memiliki proton yang sama
24.  Argon isoelektron dengan ion Kalium (Ar dari Ar = 18, K=19)
25.  Neutron adalah hasil pengurangan nomor massa dengan elektron
26.  19K : 2, 8. 9 serta 24Cr : 2, 8, 13, 1
27.  Tidak ada dua buah elektron dalam orbital yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama
28.  Terdapat maksimum 5 elektron dalam orbital d
29.  Nomor atom 24 dan 29 memiliki aturan setengah penuh dan penuh
30.  Bilangan kuantum pada elektron terakhir 11Na adalah n=3, l=0, m=0, s=+1/2
31.  Bilangan kuantum n = 2, l = 2 tidak diizinkan
32.  Jumlah orbital yang terisi elektron penuh dari 25Mn adalah 10
33.  Pengelompokan SPU menjadi 3 unsur dikemukaan oleh Triad Dobereiner
34.  Pengelompokan SPU seperti not musik oleh Mendeleyev
35.  Golongan IA (alkali), IIA (alkali tanah), IIIA (alkali tanah air), IVA (alkali tanah air beta)
36.  Golongan utama (A) ada pada blok s saja
37.  Periode menyatakan nomor sub kulit terluar
38.  12 Mg berada pada golongan IIA periode 2
39.  Golongan logam transisi berada pada blok d
40.  30Zn berada pada golongan II A, periode 4
41.  Jika n=2, l=1, m=+1, s=+1/2. Maka nomor atomnya adalah 15
42.  Dalam satu periode keelektronegatifan terbesar adalah golongan gas mulia
43.  Energi ionisasi IIA > IIIA dan VA > VIA
44.  Semakin mudah suatu atom melepas elektron berarti makin mudah bereaksi
45.  Makin ke kanan dalam satu periode jari-jari makin besar
46.  Energi ionisasi unsur 2He sangat besar

IKATAN KIMIA
47.  Ikatan ionik terjadi karena serah terima elektron (logam dan non logam)
48.  11Na dan 8O jika berikatan akan jadi NaO
49.  Aturan kestabilan adalah oktet dan duplet
50.  20Ca akan melepas 1 elektron saja jika ingin stabil
51.  Supaya stabil, umunya golongan IA, IIA, IIIA akan lepas elektron sesuai golonganya.
52.  Ikatan kovalen hanya terjadi pada sesama non logam
53.  NH3 termasuk senyawa polar, dan PCl5 ikatan ionik
54.  Ciri-ciri suatu senyawa polar  adalah ada PEB kecuali AX2E3 dan AX4E2
55.  H3O+   mengandung ikatan kovalen koordinasi
56.  HF lebih polar dari HCl
57.  Jika PE = 3 maka hibridisasinya sp3
58.  XeOF2 berbentuk jungkat jungkit (Ar Xe=54, O=16,F=9)
59.  H2O berbentuk bent
60.  Titik didih HF lebih besar dari HCl karena gaya london lebih kuat
61.  Gaya london disebut gaya dipol permanen
62.  Jika Muatan positif dengan muatan negatif bergabung maka ikatanya disebut ikatan elektrovalen
63.  CO2 bergambar linier dengan sudut ikatan 1200
64.  Gaya dorong PEI > PEB
65.  Gas O2 memiliki momem dipol = nol
66.  Ikatan hidrogen terjadi antara H dengan F, O, N
67.  Contoh ikatan hidrogen ada pada asam amino
68.  Jika disediakan senyawa : NH3, H2O, NaCl, SiO2, CH4. maka gaya paling lemah adalah H2O
69.  SiO2 memiliki ikatan kovalen raksasa
70.  Ikatan hidrogen dan gaya london termasuk gaya antar molekul

LARUTAN (PENYANGGA, HIDOLISIS GARAM, ASAM BASA, KSP, SKL)
71.  Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH jika ditambah banyak asam, basa
72.  Larutan penyangga asam berasal dari campuran asam kuat dan basanya
73.  Cara pembuatan penyangga yang langsung harus dari asam lemah dengan basa konjugasinya
74.  pH asam berada di atas 7
75.  1 mol CH3COOH  dengan 2 mol NaOH bisa sebagai penyangga
76.  NH4OH dengan NH4Cl memiliki pH > 7
77.  Jika asam kuat dan basa kuat tepat bereaksi maka disebut netral dengan pH = 7
78.  M+ + H2O ↔ MOH + H+  : garam bersifat basa
79.  NH4Br  0,1 M memiliki pH asam
80.  Jika ka > kb maka senyawa bersifat asam
81.  Semakin besar kelarutan zat berarti semakin sukar larut
82.  Adanya ion senama akan memperbesar kelarutan
83.  Senyawa AgCl akan lebih mudah larut dalam air dibanding dalam larutan NaCl
84.  Jika QSP > KSP maka akan terjadi endapan
85.  NH3 dapat berfungsi sebagai amfiprotik
86.  Terdapat PO43- dengan HPO42- . maka HPO42- adalah basa
87.  Molalitas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg larutan
88.  i = 1 + ( n – 1 ) α
89.  titik didih pelarut lebih tinggi dari larutan
90.  titik beku larutan elektrolit akan lebih kecil dibanding dengan larutan non elektrolit dalam konsentrasi dan pelarut yang sama
91.  makin banyak zat terlarut dalam larutan maka tekanan uap pelarut semakin besar
92.  2 mol NaOH dalam 2 mol air maka xt = 0,5
93.  Larutan H2SO4 (Mr = 98 ; ρ = 1,2 ; %b = 98) memiliki molaritas 6 M
94.  Pengenceran akan memperkecil konsentrasi larutan
95.  Tekanan osmotik untuk elektrolit = M.R.T
96.  Kelarutan (S) = konsentrasi dalam molalitas (m)
97.  Semakin kecil pH maka semakin asam
98.  Sifat koligatif HCl > NH4OH
99.  CO2 berfungsi sebagai asam lewis sedangkan ligan dalam ion kompleks sebagai basa lewis
100.          Kh = Kw/ka atau Kh = kw/kb
101.          Asam basa tepat reaksi artinya mol asam = mol basa
102.          Jika mol asam/ koefisienya > mol basa/ koefisienya maka pH < 7




Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEBERAPA SOAL UTBK KIMIA 2019 SERTA PEMBAHASANYA

STOIKIOMETRI LARUTAN

TATA NAMA SENYAWA SEDERHANA DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA